Kamis, 07 Juli 2016

Mengenal Tentang Tata Panggung

Mengenal Tentang Tata Panggung


1. Pengetahuan Tata Pentas 

Tata pentas sanggup dinamakan dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) area memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas yaitu suasana seputar gerak laku di atas pentas & seluruh elemen-elemen visual atau yg nampak oleh mata yg mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas merupakan benda yg mencetak sebuah latar belakang fisik & berikan batas lingkungan gerak laku. Bersama mengacu terhadap definisi diatas bisa ditarik satu buah pengertian bahwa tata pentas merupakan seluruhnya latar belakang & benda-benda yg ada dipanggung guna menopang satu orang pemeran memainkan lakon.

Setting Panggung
Setting Panggung


Sebelum mendalami makin jauh berkaitan tata pentas, kita butuh mengetahui apa yg dimaksud pentas itu sendiri. Pentas menurut Pramana Padmodarmaya merupakan ruang pertunjukan bersama pertunjukan kesenian yg memanfaatkan manusia (pemeran) sbg fasilitas penting. Dalam factor ini contohnya pertunjukan tari , teater tradisional ( ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja & lain sebagainya), sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru ataupun teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas yang merupakan satu buah lokasi yg tinggi di mana lakon-lakon drama dipentaskan atau sebuah area di mana para aktor main-main. Sedang W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan pentas yang merupakan lantai yg agak ketinggian dirumah (buat ruang tidur) maupun di dapur (buat memasak). Bersama begitu jika disimpulkan pentas ialah sebuah lokasi di mana para penari atau pemeran menampilkan seni pertunjukan dihadapan penonton. 

Tidak Cuma istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta adalah lantai yg bertiang atau hunian yg tinggi atau lantai yg tidak serupa ketinggiannya buat main-main sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dgn istilah Stage melingkupi pengertian seluruhnya panggung. Kalau panggung ialah lokasi yg tinggi biar karya seni yg diperagakan diatasnya sanggup tampak oleh penonton, sehingga pentas pula adalah sebuah ketinggian yg sanggup mencetak dekorasi, area tamu, kamar menuntut ilmu, hunian kebiasaan dan seterusnya. Menjadi beda panggung dgn pentas yaitu pentas bakal berada di atas panggung atau bakal juga di ajang atau arena lapang. 

Dari pengertian di atas bakal dijelaskan, pentas yakni sektor dari panggung ialah sebuah ruangan yg ditinggikan yg berisi dekorasi & penonton mampu bersama terang menonton. Dalam istilah sehari-hari tidak jarang dinamakan dgn panggung pementasan, & bila sebuah seni pertunjukan dipergelarkan tidak dengan memanfaatkan panggung sehingga dinamakan ajang pementasan. Maka pementasan bakal diadakan diarena atau arena lapang. 

Sekarang Ini yg dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tak saja berupa panggung yg biasa terdapat terhadap satu buah gedung bakal namun total dari terhadap gedung itulah pentas, ialah panggung & ruang orang menyaksikan. Lantaran terhadap penampakan seni pertunjukan tokoh akan saja turun berkomunikasi dgn penontonnya atau dirinya bakal muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruhnya dunia ini yaitu pentas ( all the word’s stage). Dgn demikian mungkin tiap-tiap lingkungan warga mempunyai satu buah pentas yg memadai & pas utk mementaskan satu buah seni pertunjukan.

2. Macam-Macam Panggung

Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam.

a. Panggung Prosenium atau Panggung Pigura

Panggung prosenium adalah panggung konvensional yg mempunyai tempat prosenium atau sebuah bingkai gambar lewat mana penonton menonton pertunjukan. Pertalian antara panggung & auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sudut atau pinggir lubang prosenium mampu berupa garis lengkung atau garis lurus yg akan dinamakan dgn pelengkung prosenium (Proscenium Arch). 

Panggung prosenium dibuat buat membatasi daerah pemeranan bersama penonton. Arah dari panggung ini cuma satu rute merupakan kearah penonton saja, supaya pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran di atas panggung pula supaya lebih terang & memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah sehingga kondisi pentas prosenium mesti akan memenuhi fungsi melayani pertunjukan bersama sebaik-baiknya. 

Bersama kesadaran bahwa penonton yg datang cuma bermaksud buat melihat pertunjukan, oleh sebab itu mesti dihindarikan sejauh bisa saja apa yg kelihatan dalam pentas prosenium yg sifatnya bukan pertunjukan. Sehingga dipasanglah layar-layar (curtain) & sebeng-sebeng (Side wing). Maksudnya supaya segala persiapan pertunjukan dibelakang pentas yg sifatnya bukan pertunjukan tak dipandang oleh penonton. Pentas prosenium tak seakrab pentas ajang, sebab benar-benar ada kesengajaan atau kesadaran menciptakan pertunjukan dgn ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu setelah itu jadi konvensi. Sehingga dari itu pertunjukan yg lakukan konvensi begitu dinamakan bersama pertunjukan konvensional.

b. Panggung Portable

Panggung portable merupakan panggung tidak dengan monitor muka & bakal dibuat di dalam ataupun di luar gedung bersama mempergunakan panggung (podium, platform) yg dipasang bersama kokoh di atas kuda-kuda. Sbg ruang penonton umumnya mempergunakan kursi lipat. Adegan-adegan akan diakhiri dgn mematikan lampu (black out) yang merupakan pengganti monitor depan. Bersama kata lain bahwa panggung portable merupakan panggung yg dibuat dengan cara tak permanen.

c. Panggung Arena

Panggung Arena ialah wujud panggung yg paling sederhana di bandingkan bersama bentuk-bentuk pangung yg yang lain. Panggung ini bakal dibuat di dalam ataupun di luar gedung asal bakal dipergunakan dengan cara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa maka lokasi panggung berada ditengah & antara jajaran kursi ada lorong buat masuk & ke luar pemain atau penari menurut kepentingan pertunjukan tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, maka kursi jajaran belakang bisa menonton bersama baik tidak dengan terhalang penonton dimukanya. Sbg penganti monitor terhadap akhir pertunjukan atau perubahaan babak bisa dipakai bersama trik mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu akan dibuatkan tiang-tiang tersendiri & penempatannya mesti tak mengganggu pandangan penonton.

Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah sebagai berikut :
c.1. Panggung Arena tapal kuda merupakan panggung di mana separuh sektor pentas atau panggung masuk kebagian penonton maka menempa lingkaran tapal kuda. 
c.2. Panggung Arena ¾, berarti ¾ dari panggung masuk kearah penonton atau bersama kata lain penonton bisa menonton pementasan dari tiga sudut atau arah penjuru panggung. Panggung ajang ¾ rata rata berupa pentas ajang wujud U. 
c.3. Panggung Arena penuh merupakan di mana penonton akan melihat pertunjukan dari segala segi atau arah & ajang permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung ajang penuh rata rata panggung ajang bujur sangkar atau panggung ajang wujud lingkaran.

d. Panggung Terbuka

Panggung terbuka sebetulnya lahir & dibuat di daerah atau lokasi terbuka. Bermacam Macam variasi sanggup dimanfaatkan buat memproduksi pertunjukan di ruang terbuka. Pentas bakal dibuat di beranda hunian, teras satu buah gedung dgn penonton berada di halaman, atau bakal diadakan disebuah lokasi yg landai di mana penonton berada di sektor bawah lokasi tersebut. Panggung terbuka permanen (open air stage) yg pass popular di Indonesia antara lain yakni panggung terbuka di Candi Prambanan.

e. Panggung Kereta

Panggung kereta dinamakan pun dgn panggung keliling & dimanfaatkan buat mempertunjukkan karya-karya teater dari satu ruang ke ruangan lain bersama memakai panggung yg dibuat diatas kereta. Perkembangan waktu ini panggung tak dibuat diatas kereta tapi dibuat di atas mobil trailer yg diperlengkapi menurut kepentingan & perlengkapan tata cahaya yg serasi bersama keperluan pentas. Menjadi group kesenian sanggup mementaskan karyanya dari satu lokasi ke ruangan lain tidak dengan mesti memikirkan gedung pertunjukan namun cuma mencari tanah yg agak lapang utk memarkir kereta & penonton bebas utk melihat. 

3. Pokok-pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas

Set panggung atau pentas (scenery) ialah penampakan visual lingkungan kurang lebih gerak laku pemeran dalam satu buah lakon. Utk itu dalam mendesign pentas mesti memperhatikan aspek-aspek ruang gerak-laku, memperkuat gerak-laku & mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh oleh karenanya, pekerjaan satu orang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa maka :

  1. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku. 
  2. Dapat memberi pernyataan suasana lakon. 
  3. Dapat memberi pandangan yang menarik. 
  4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton. 
  5. Merupakan rancangan yang sederhana 
  6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku. 
  7. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa.
  8. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.

Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.

  1. Lokatif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi tempat kepada gerak laku pemeran atau pelaku pertunjukan. 
  2. Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut. 
  3. Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi pandangan yang menarik bagi penonton. Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu. 
  4. Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana. Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya tanpa memeras pikiran dan perasaan. 
  5. Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin. 
  6. Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery. 
  7. Organis yaitu penataan pentas itu harus dapat menunjukkan setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu sama lainnya.


Rabu, 06 Juli 2016

"WORMHOLE" Instalasi Bambu Karya Eko Prawoto di Singapore Biennale 2013

"WORMHOLE" Instalasi Bambu Karya Eko Prawoto di Singapore Biennale 2013


Ternyata arsitek orang Indonesia yaitu eko Prawoto 'wormhole' membuat Cityscape di singapore yang lebih menarik dengan adanya instalasi bambu yang telah dibuat dari tiga struktur bambu yang berbentuk kerucut di halaman museum nasional Singapura. Penampakannya ibawah ini :

"WORMHOLE" Instalasi Bambu Karya Eko Prawoto di Singapore Biennale 2013

Dari cerita rakyat Indonesia menganggap pegunungan merupakan sebagai sumbu bermeditasi antara bumi dan langit, dan ini yang menjadikan sebuah ide yang mempengaruhi karya seni "lubang cacing" adalah sebuah pembukaan hipotetis di galaksi, yang memungkinkan untuk perjalanan dan waktu ruang angkasa. 'wormhole' adalah bagian dari singapore biennale 2013

"WORMHOLE" Instalasi Bambu Karya Eko Prawoto di Singapore Biennale 2013

Dibawah ini adalah sebuah karya instalasi terbaru dari arsitek Indonesia Eko Prawoto yang dibuat pada Singapore Biennale 2013.

Tentu sebuah karya yang sangat menginspirasi kita bahwa dengan hanya material bambu Eko Prawoto telah menjadikannya alat diplomasi sebuah kebudayaan.

"WORMHOLE" Instalasi Bambu Karya Eko Prawoto di Singapore Biennale 2013

"WORMHOLE" Instalasi Bambu Karya Eko Prawoto di Singapore Biennale 2013

Demikianlah semoga bermanfaat, sumber bilikseni.com. Terima kasih kunjungannya, semoga bermanfaat!

Selasa, 05 Juli 2016

Karya Seni Daun Kering (HERBARIUM)

Karya Seni Daun Kering (HERBARIUM)


Jika biasanya daun kering di sekitar kita sering dianggap sebagai sampah yang hanya bisa dibakar dan dibuang, ternyata daun kering bisa dimanfaatkan dan berubah menjadi salah satu karya seni bernilai ekonomis. 

Kerajinan tangan dari daun kering pasti gampang-gampang susah, yang penting niatnya ingin belajar. Indonesia merupakan negara tropis yang terkenal akan kekayaan alamnya. Aneka ragam hayati tumbuh di negara yang dilintasi garis khatulistiwa ini. Tak terhitung jumlah pepohonan dengan aneka ragam bentuk dan warna daunnya. Dari mulai daun saga, daun pisang, hingga daun talas yang berukuran besar. 

Kerajinan tangan dari daun sebaiknya memilih daun yang berjatuhan di tanah, mulai dari yang berwarna kuning sampai cokelat yang benar-benar kering dan ukuran daun bisa disesuaikan dengan produk yang akan di buat. Daun yang masih berwarna hijau juga bisa digunakan, hanya memakan waktu lebih lama ketika perebusan (dikarenakan di dalamnya masih banyak tersimpan zat hijau daun). 

Proses pembuatan : 
Proses pembuatannya sederhana. “Jaman dulu hanya ditaruh di dalam buku, gitu, Itu naman herbarium,” paparnya. Sekarang proses pembuatannya sudah lebih dikembangkan. Tidak hanya sekadar disimpan di antara tumpukan kertas. Perendaman bisa membuat hasil lebih artistik. Semakin busuk semakin mahal harganya. Karena tinggal tulang-tulangnya saja. Dijual perlembar seharga Rp 3500 – 4000. 1 minggu sudah jadi. Butuh sabar dan telaten. Kalau tidak, daun bisa hancur. Setelah daging daun hilang, kemudian dimasukkan diantara kertas koran. Setelah kering diseterika satu persatu. Tidak boleh dijemur. Sebab hasilnya bisa keriting.Semua daun bisa digunakan untuk membuat karya seni ini. Asalkan yang berbatang kayu. Sedangkan tanaman berbatang basah tetap bisa. Namun tidak ekonomis. Karena kandungan airnya terlalu banyak. Sehingga mudah berjamur. alangkah lebih baik lagi jika mengambil daun yang sudah kering. Kalau kebanyakan ngambil daun yang masih hijau bisa merusak lingkungan.


Daun kering supaya tetap berwarna cokelat direndam dengan asam sitrat. Atau cittrun zuur yang sering digunakan sebagai salah satu bahan pembuat kue. Untuk mempertahankan warna hijau, dibutuhkan ramuan lain. Gunakan garam dan soda kue. Konsentrasi asam sitrat : 1 liter air : 1 sendok makan asam sitrat. Daun sebanyak 1 tas kresek.
Berbagai jenis produk yang dihasilkan diantaranya yaitu: kotak daun dalam berbagai macam kebutuhan. Contohnya : kotak hias, kotak perhiasan, kotak sampah, kotak kaset, vcd, kotak tisu, make up. Berbagai macam cindera mata dan perlengkapan untuk perkawinan, ulang tahun, seminar dan rapat. Guci berlapis daun, tata daun dalam pigura atau lukisan daun, serta berbagai bentuk kap lampu duduk dan dinding.

Jenis Tanaman yang biasa digunakan adalah :


Daun kupu-kupu
Daun Nangka
Daun jambu biji
Rumput tekian
Rumput jagoan

Contoh kerajinan dari daun kering:















Selain kerajinan yang di atas, ada juga karya seni dari daun kering yang seperti ini:


Seni gambar pada daun kering






















Seni ukir pada daun kering












MENGENAL SABLON

MENGENAL SABLON

BAGIAN I
KONSEP DESAIN

Konsep desain ini berawal dari sebuah foto potret diri sendiri. Foto tersebut memiliki makna tersendiri, yang akan memotivasi diri untuk lebih berkembang dan menumbuhkan potensi yang ada dalam diri.
Dalam foto tersebut menggambarkan sesosok manusia yang siap menyongsong masa depan yang cerah. Digambarkan dalam sebuah foto close up dengan memakai kacamata yang menggambarkan selalu tegar dalam menghadapi hidupnya.
Foto ini dibuat menjadi seperti gambar dengan kesan grunge, yang dibuat di komputer dengan bantuan software Adobe Photoshop CS 3 dan CorelDraw X5. Dengan sedikit penambahan motif variasi lingkaran-lingkaran besar dan kecil yang ditumpuk, serta cipratan-cipratan cat, sehingga sangat terlihat aliran grunge dari desain tersebut dan juga tambahan kata mutiara sebagai motivasi diri. Desain ini terdiri dari tiga warna, yaitu hitam sebagai outline, merah, dan cokelat muda.
“Stop Dreaming, Start Action” adalah sebuah kata inspirasi utama dari desain ini. Tujuannya memacu kita supaya jangan menghayal terus dan jangan mimpi terus. Tetapi mimpi harus ada terlebih dahulu sebelum action. Apa yang mau diactionkan kalo tidak ada cita-cita atau tujuan. Pada dasarnya semua orang memiliki mimpi atau dreaming yang tentunya berbeda-beda. Sekarang kita tinggal mencari cara supaya dreaming atau mimpi itu bisa terwujud. Kembali ke diri kita masing-masing, mau apa tidak mencapai mimpi itu. Untuk mewujudkan mimpi tersebut kita harus berkorban waktu, materi ataupun non materi.
Berkorban waktu, dalam pencapaian mimpi harus ada proses yang tentu saja tidak sebentar. Jadi jangan sampai menyia-nyiakan waktu hanya untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu.
Berkorban Materi, kita juga membutuhkan modal materi untuk mewujudkan mimpi kita. Jadi jangan sampai terjebak dengan kata-kata “Tanpa modal bisa jadi Jutawan” itu kata-kata yang tidak realistis.
Berkorban non Materi, otak kita juga harus dikorbankan dalam pencapaian mimpi ini. Kita harus berfikir dan mengisi otak kita dengan ilmu. Dan bukan hanya otak saja, tapi perasaan kita juga harus dikorbankan.


Gambar Desain


Desain di Kaos


BAGIAN II
PERSIAPAN CETAK SARING/SABLON



1. Pemecahan Warna
1. Pembuatan Klise/Film
2. Alat dan Bahan

Alat :
• Lampu penyinaran
• Meja Sablon
• Screen
• Rakel
• Busa/spon
• Kain hitam
• Triplek
• Sprayer
• Hair dryer
• Pengaduk
• Gelas aqua
• Isolasi
• Koran bekas
• Kain lap
• Gunting

Bahan :

• Obat Afdruk/emulsion
• Pasta
• Pewarna/pigment
• Binder
• Obat penghapus screen



BAGIAN III
PROSES AFDRUK



Tujuan mengafdruk adalah untuk memindahkan gambar desain dari film ke screen.
Urutan proses mengafdruk adalah :
• Menyiapkan bahan dan alat seperti screen, rakel, hair dryer, gelas aqua, Sendok/pengaduk, obat afdruk, isolasi, spon, film yang akan diafdruk serta kaca dan triplek.
• Mencuci screen dengan air bersih, kemudian dikeringkan dengan menggunakan hair dryer sampai kering.
• Mencampur obat afdruk pada gelas aqua yang terdiri dari emulsion dan sensitizer dengan perbandingan 1:5.
• Mengoleskan obat afdruk pada permukaan screen sampai rata dengan menggunakan rakel bagian depan dan belakang.
• Mengeringkan screen dengan hair dryer sampai benar-benar kering di ruangan tertutup atau gelap.
• Menempelkan film pada permukaan screen bagian atas dengan posisi film terbalik dan direkatkan dengan isolasi.
• Menyusun peralatan afdruk dengan susunan sebagai berikut:
• Penyinaran menggunakan lampu neon, lama penyinaran selama 9 menit.



BAGIAN IV
PROSES CETAK



Setelah proses penyinaran, screen kemudian dicuci dengan menggunakan air bersih, dan bagian yang akan dibuat berlubang digosok-gosok dan disemprot menggunakan sprayer sampai benar-benar bersih dan berlubang. Setelah itu screen dikeringkan dengan hair dryer sampai benar-benar kering.


Mencetak
Langkah-langkahnya adalah :
• Memasang kaos pada permukaan meja cetak dengan rapi dan rata. Bagian dalam kaos diberi triplek untuk mengantisipasi cat tembus.
• Memasang screen pada meja cetak
• Penuangan cat
Sebelum cat dituangkan pada screen, pewarna terlebih dahulu dicampur dengan pasta dan binder, kemudian diaduk dalam sebuah wadah sampai rata, baru kemudian dituangkan pada screen dengan tidak menutup motif yang ada pada screen.
• Mencetak
Setelah cat tertuang, kemudian disapu menggunakan rakel secara berulang-ulang, satu arah sampai tinta betul-betul keluar dari permukaan screen dan menempel pada permukaan kain.
• Mengangkat Screen
Setelah dicetak dengan sempurna, baru kemudian screen diangkat. Apabila terjadi ketidaksempurnaan pada hasil cetakan, maka screen dikembalikan seperti posisi sebelumnya, kemudian disaput kembali secara berulang-ulang. Pada saat pemberian waarna yang kedua, yang harus diperhatikan adalah penempatan screen pada permukaan media cetak yang sudah bergambar harus tepat (pas atau presisi) pada warna yang sesuai dengan desain. Setelah selesai, cuci screen sampai bersih agar bisa digunakan kembali.


BAGIAN V
KEMASAN

Desain Kemasan

Gambar diatas merupakan tampilan desain kemasan yang siap pakai. Desain kemasan tersebut dibuat dengan konsep yang sama seperti pembuatan desain sablon supaya ada kesamaan. Untuk warna, desain kemasan tersebut memakai gradasi warna dari orange tua ke orange muda, sehingga terkesan dinamis untuk dilihat. Ada sedikit penambahan motif grunge pada desain kemasan tersebut dan diberi warna hitam sehingga terlihat tajam.
Konstruksi Desain Kemasan

Konstruksi awal dari desain kemasan dapat dilihat pada gambar di atas, dibuat secara digital menggunakan komputer dengan bantuan software CorelDraw X5, kemudian dilakukan proses pembuatan gambar desain pada konstruksi tersebut dengan konsep yang sama seperti konsep desain sablon.

Setelah proses desain selesai, selanjutnya dicetak pada kertas gambar kemudian dipotong dan dibentuk seperti pola yang akan dibuat. Bagian dalam kemasan diberi lapisan kertas duplek supaya lebih kuat.
BAGIAN VI
ESTIMASI BIAYA

Bahan sablon :
Obat afdruk : Rp 12.000 (10 karya) = Rp 1200
Pasta karet 1 kg : Rp 15.000 (10 karya) =Rp 1500
Obat penghapus screen : Rp 10.000 (10 karya) =Rp 1000
Kaos putih polos = Rp 19.000
Screen ukuran 30x40 = Rp 20.000
Cetak desain = Rp 500 +
Jumlah = Rp 43.200

 Jumlah biaya pembuatan sablon perkaos = Rp 43.200

Bahan kemasan :
Kertas duplek Rp 3.000 (3 karya) = Rp 1.000
Cetak kemasan = Rp 10.000
Lem kertas = Rp 500 +
Jumlah = Rp 11.500

 Jumlah biaya pembuatan kemasan = Rp 11.500

Jumlah biaya :
 Jumlah biaya bahan + biaya kemasan = Rp 43.200 + Rp 11.500
= Rp 54.700

Harga jual :
 Harga jual kaos beserta kemasannya = Rp 60.000

Keuntungan :
 Keuntungan penjualan per kaos = Rp 5.300

Senin, 04 Juli 2016

Mengenal Musik Tradisional

Mengenal Musik Tradisional

1. Pengertian Seni Musik 

Seni Musik merupakan salah satu media yang sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan melalui media suara. Berbagai macam warna suara yang di atur dan disusun akan memunculkan sebuah komposisi suara yang dapat menghanyutkan rasa, bahkan dapat membuat perasaan manusia menjadi lembut. 

Sejak zaman prasejarah, manusia mengenal dan menggunakan suara atau bunyi-bunyian sebagai tanda yang disepakati untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya. Melalui bunyi tertentu yang dihasilkan oleh sebuah alat misalnya lonceng, kentungan dll. Manusia menggunakannya sebagaib tanda atau alat berkomunikasi. Pada perkembangan selanjutnya bunyi yang telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat kemudian disusun menjadi nada, yakni suara yang teratur getarnnya dalam setiap detik. Nada atau bunyi yang teratur, baik tinggi maupun rendahnya kemudian diatur dan disusun menjadi sebuah musik. 

Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. 

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam: 
Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar 
Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya. 
Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik.

2. Pengertian Musik Tradisional 

Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal. Contoh di Indonesia adalah musik gamelan.


Musik tradisional disebut juga musik daerah, yaitu merupakan jenis musik yang muncul atau lahir dari budaya daerah secara turun-menurun.

3. Latar Belakang Musik Tradisional 

Musik yang telah lama hidup dan berkembang di Negara Indonesia yang tercinta ini, diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan memiliki nsifat turun-temurun secara tradisional dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Dari proses pewarisan yang turun temurun inilah musik jenis ini hidup dan berkembang sampai saat ini. Musik-musik ini sering disebut dengan istilah musik tradisioal yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena musik tradisional yang ada di Indonesia merupakan hasil karya cipta setiap suku bangsa (Batak, Dayak, Mentawai, Papua, Riau, Sunda, Jawa, Bali, dan sebagainya) yang hidup di bumi ini. Maka banyaknya jenis musik yang ada di tentukan oleh jumlah suku bangsa Indonesia yang cukup banyak. Selain itu, setiap suku bangsa yang hidup di Indonesia memiliki jenis musik yang berbeda dengan musik yang berkembang pada suku-suku bangsa lainnya di Negeri ini. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa musik tradisional adalah merupakan kekayaan dan cirri khas dari masyarakat suku dan daerah pemiliknya. 

Berdasarkan jenisnya musik terbagi menjadi dua, yaitu musik tradisional dan musik modern. Musik tradisional disebut juga misik daerah , yaitu merupakan jenis msik yang muncul atau klahir dari budaya daeraqh secara turun temurun. Biasanya lirik lagu tradisional bersifat sederhana. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan masih bersifat sederhana, seperti gamelan, angklung, dan rebana. 

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik traisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada numumnya, musik daerah di Indonesia masih sedrhana dan kental dengan unsure kedaerahannya. 

2.1 Fungsi Musik (tradisional) 

Fungsi Individual 
Melalui musik seseorang dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gejolak jiwa, perasaan, atau kegalauan yang terpendam dalam dirinya. Melalui syair lagu yang diubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi yang ada dilingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya terhadap sesame manusia, alam, dan sang pencipta. Jadi seni apapun termasuk seni musik yang dapat dipakai sebagai media ekspresi yang dapat membaerikan kepuasan batin bagi pencipanya. 

Fungsi Sosial 
Musik memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Hal itu dapat kita saksikan dimana musik sering diperdengarkan pada sebuah upacara adat, upacara kenegaraan, penyambutan tamu, pesta, dan lain-lain. Apakah yang akan terjadi apabila suatu pesta rakyat tanpa musik? Tentunya pesta itu tidak akan meriah. Sebuah pertunjukan tari akan kacau apabila secara tiba-tiba musik yang mengiringinya berhenti ditengah jalan. Hal yang sama akan terjadi pada gereja tanpa lonceng atau litany, atau masjid tanpa bedug. Hal tersebut tentunya akan kehilangan roh kekhidmatannya. 

Bagi masyarakat, kehadiran seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut. 

Media Rekreasi atau Hiburan 
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilagkan perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair dan iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya. 

Media Komunikasi 
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antaretnis, bahkan antarnegara bisa dilakukan dengan seni musik. Saat ini terdapat fenomena baru dalam mempertemukan karya pemusik tradisional dengan pemusik modern yang disebut dengan kolaborasi. Melaliu bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah. 

Media Pendidikan 
Diantara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur. Secara filosofis titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorng agar berubah menjadi kondisi yang lebih baik, antara lain memperhalus perasaan, bersikap santun, berprilaku lemah lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur. 

Media Pemujaan 
Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan beribadah atau kegiatan keagamaan, seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta seperti yang dilakukan di Pura, Gereja, atau Masjid. Dalam agama islam, lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan pukulan rebana, sedangkan di Gereja didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya. 


2.3 Jenis- jenis Musik Daerah 

Hampir setiap daerah di wilayah nusantara memiliki musik daerah atau musik tradisional dengan lagu serta peralatan yang berbeda-beda. Pada umumnya, musik daerah di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut: 

a. Musik Daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur 

Musik daerah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain berupa gamelan. fungsinya sama, yaitu untuk mengiringi pergelaran wayang kulit, ludruk, ketoprak, dan tari-tarian. 

b. Musik Daerah Jawa Barat 
Jawa barat memiliki banyak musik daerah yang khas, di antaranya adalah gamelan dengung, calung, tarling, dan angklung. Irama musiknya bermacam-macam. Ada yang berirama lembut, seperti yang ditampilkan pada musik dengumg dan gending Cianjuran, tetapi ada pula yang berirama rancak (cepat, dinamis, dan meriah), seperti musik yang mengiringi pertunjukan sisingaan. 

c. Musik Daerah Jakarta 

Ada beberapa musik daerah yang berasal dari Jakarta, antara lain gambang kromong dan tanjidor. Instrumen musik tersebut diberi nama gambang kromong karena instrumen intinya terdiri atas gambang dan kromong. Susunan instrumen gambang kromong terdiri atas gambang, yaitu instrumen yang terdiri atas gambang, yaitu instrumen yang terdiri atas bilah-bilah kayu yang disusun dengan urutan nada do re mi fa sol. Unsur- unsur alatnya berupa kromong, rebab,suling, gendang, kecrek, gong serta kempul. 

d. Musik Daerah Sumatra 
Ada beberapa musik daerah yang berasal dari sumatera, di antaranya talempong dari Sumatra barat, gambus dan orkes Melayu dari Riau, dan tata ganing, atau musik gondang, dari batak (Sumatra utara). 

e. Musik Daerah Kalimantan 

Musik daerah yang berasal dari Kalimantan di pengaruhi oleh daerah lain. Ada beberapa alat musik yang di gunakan, Antara lain rebab, gender, gambang, dan suling. 

f. Musik Daerah Sulawesi 

Ada beberapa jenis alat musik daerah yang berasal dari Sulawesi,diantaranya gendrang bulo, dan indiokordo. 

g. Musik Daerah Nusa Tenggara 

Jenis musik didaerah nusa tenggara banyak di ppengaruhi oleh musik daerah jawa.alat musik yang terkenal khas dari daerah ini adalah sasando. 

h. Musik Daerah Papua 

Musik yang berupa gendering yang bermotif khas papua, alat musik lainnya adalah rebana, gong, tifa, dan rebab. 

i. Musik Daerah Bali 

Musik daerah bali adalah gamelan yang tampilannya tidak beda jauh dengan gamelan jawa

KONSEP SENI MUSIK

KONSEP SENI MUSIK


BAB I 

KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK 

A. Pendahuluan 

Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian guru selama ini. Ketika siswa merasa bosan dengan salah satu mata pelajaran, maka dinyanyikanlah sebuah lagu. Pendidikan seni musik pada hakekatnya memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk manusia seutuhnya. Melalui pembelajaran yang terarah seni musik dapat dijadikan sebagai alat media guna membantu mencerdaskan kehidupan, mengembangkan manusia yang berbudaya yang memiliki keseimbangan otak kanan dan kirinya (keseimbangan akal, pikiran, dan kalbunya), dan memiliki kepribadian yang matang.

Kemampuan yang anda miliki, nantinya akan berguna ketika mengambil keputusan dalam hal penentuan sasaran belajar (tujuan pembelajaran), materi, alat dan media, sumber bacaan, serta evaluasi pembelajaran baik dalam tatanan perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran.

Deskripsi Singkat
Mata kuliah pendidikan seni musik secara garis besar membahas tiga bagian pokok, yaitu (1) ekspresi, (2) apresiasi, dan (3) kreasi seni musik, baik secara teori maupun praktik.
Pendidikan seni musik mencakup konsep dan pentingnya seni musik, unsur-unsur seperti: irama, notasi, birama, melodi, tanda kunci dan tanda mula, tangga nada, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna), bentuk dan struktur lagu, vokalia, pengalaman musik, praktik pembelajaran seni musik dan relevansi seni musik dengan pembelajaran di sekolah dasar, permasalahan pembelajaran seni musik.





Relevansi dengan pengalaman mahasiswa dan manfaat setelah terjun ke lapangan
Pernahkah saudara punya pengalaman tentang seni musik? Pertanyaan ini adalah hal yang biasa saja, akan tetapi kalau kita sadari pertanyaan ini merupakan sesuatu yang sering kita alami setiap hari misalnya mendengarkan lagu-lagu yang kita sukai, menyanyikan lagu-lagu yang diminati, membaca notasi musik, memainkan alat musik (gitar, pianika, recorder, dan lain-lain), kadang tanpa disadari setelah mendengar musik tubuh kita juga ikut bergerak mengikuti musik tersebut. Hal itu adalah pengalaman musik yang kita lalui di kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran seni musik di bangku perkuliahan akan memberikan kontribusi kepada mahasiswa sebagai salah satu cara untuk mengelola pembelajaran seni musik di sekolah dasar. Seni musik akan berkaitan dengan karakteristik siswa yang cenderung “Belajar, bernyanyi, dan bermain”. Karakteristik siswa akan berkorelasi dengan tingkat motivasi siswa untuk belajar. Jika karakteristik ini kita berikan, maka seharusnya motivasi siswa akan meningkat. Hal inilah yang akan diakomodir oleh pembelajaran seni musik. Bisakah guru mengakomodir kebutuhan siswa tersebut?


Kompetensi Pendukung
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat:
§ Menjelaskan pengertian seni musik
§ Menjelaskan karakteristik seni musik
§ Menjelaskan tujuan seni musik
§ Menjelaskan fungsi seni musik


B. Penyajian
Konsep dan Pentingnya Pendidikan Seni Musik
Depdiknas, (2006:611) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengemukakan tentang SK dan KD pendidikan seni, budaya, dan keterampilan menjelaskan bahwa pendidikan seni musik sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Pada bahasan ini dikaitkan dengan pendidikan seni musik. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.

Pengertian Seni Musik
Para pakar telah banyak mengemukakan pengertian atau defenisi tentang seni musik menurut pemahaman mereka, akan tetapi pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat membuat pengertian atau defenisi menurut pemikiran sendiri dengan mengacu kepada pendapat yang telah dikemukakan oleh para pakar.
Sudarsono (1992:1) Seni musik adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi-bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya.
Rien (1999:1) Suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu, dan ekspresi.
Jamalus (1991:1) Suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Lagu atau komposisi musik baru itu merupakan hasil karya seni jika diperdengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat-alat musik.
Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan


Karakteristik Seni Musik
Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
§ Pendekatan “Belajar dengan Seni”
Pendekatan ini menekankan pada proses pemerolehan dan pemahaman pengetahuan yang didapatkan dengan kegiatan seni musik misalnya siswa belajar menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka dengan mempelajari lagu tersebut siswa dapat mengetahui dan memahami sikap apa yang terdapat pada lagu. Siswa seharusnya tahu tentang apa yang diceritakan lagu, dan dari pengetahuan tersebut mereka bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa lagu Indonesia Raya mengingikan terwujudnya sikap cinta tanah air, kebanggaa terhadap tanah air, dan sikap mempertahankan tanah air, serta menanamkan jiwa patriotis. 
§ Pendekatan “Belajar Melalui Seni”
Pendekatan ini menekankan pada pemahaman emosional yang tercermin ke dalam penanaman nilai-nilai atau sikap yang terbentuk melalui kegiatan berkesenian. Seperti dalam menyanyikan sebuah lagu, dituntut untuk membuat keteraturan tempo/ketukan. Apabila kita tidak bisa mengikuti tempo tersebut, maka lagu yang dibawakan menjadi kacau atau tidak teratur. Jadi melalui bernyanyi akan tertanam sikap disiplin yang tinggi untuk membuat keteraturan.
§ Pendekatan Belajar tentang Seni”
Penekanan ini lebih menekankan pada pembelajaran tentang penguasaan materi seni musik yang tergambar pada unsur-unsurnya seperti irama, birama, notasi, melodi, tangga nada, bentuk/struktur lagu, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna). 


Ruang Lingkup Seni Musik
Pendidikan seni musik secara garis besar terdiri dari 2 (dua) aspek yang saling berkaitan. Aspek tersebut adalah unsur ekspresi dan unsur apresiasi. Unsur ekspresi meliputi cara penyampaian atau penampilan seni musik yang berdasarkan proses penguasaan materi seni musik yang dipelajari, sedangkan unsur apresiasi adalah sikap untuk menghargai dan memahami karya musik yang ada.
Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.


Fungsi Seni Musik
Rien (1999:1) mengemukakan tentang pendapat para pakar pendidikan yang menyatakan bahwa seni musik mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan seorang siswa. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
Pendidikan seni musik juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, keseriusan, kepekaan terhadap lingkungan. Untuk menyanyikan atau memainkan musik yang indah, diperlukan konsentrasi penuh, keseriusan, dan kepekaan rasa mereka terhadap tema lagu atau musik yang dimainkan. Sehingga pesan yang terdapat pada lagu atau musik bisa tersampaikan dan diterima oleh pendengar.
Berdasarkan beberapa pandangan tentang fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.
§ Pendidikan seni musik sebagai sarana/media ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan atau pernyataan seseorang. Perasaan dapat berupa sedih, gembira, risau, marah, menyeramkan atau sesuai dengan masalah yang dihadapi. Fungsi ini memungkinkan untuk mengeksplorasi ekpresi siswa dalam memunculkan karya-karya baru.
§ Pendidikan seni musik sebagai media komunikasi
Ekspresi yang dieksplorasikan akan dikomunikasikan kepada orang lain. Artinya karya-karya seni musik yang dialami siswa dikomunikasikan sehingga pesan yang terdapat dalam karya tersebut bisa tersampaikan pada orang lain.
§ Pendidikan seni musik sebagai sarana bermain
Bermain merupakan dunia anak-anak. Anak-anak memerlukan kegiatan yang bersifat rekreatif yang menyenangkan bagi pertumbuhan jiwanya. Bermain sekaligus memberikan kegiatan penyeimbang dan penyelaras atas perkembangan individu anak secara pisik dan psikis.
§ Pendidikan seni sebagai media pengembangan bakat.
Setiap siswa memiliki potensi di bidang seni musik yang luar biasa. Pendidikan seni musik di tekankan untuk memberikan pemupukan yang terus menerus sehingga diperlukan upaya efektif untuk menumbuhkan bakat siswa.
§ Pendidikan seni sebagai media kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan dengan kemampuan atau daya untuk menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan untuk mengiringi tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

C. Penutup
Rangkuman

1. Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang. Seni musik membentuk disiplin, toleran, sosialisasi, sikap demokrasi yang meliputi kepekaan terhadap lingkungan. Dengan kata lain pendidikan seni musik merupakan mata pelajaran yang memegang peranan penting untuk membantu pengembangan individu siswa yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan akal, fikiran, sosialisasi, dan emosional.
2. Pendidikan seni musik merupakan suatu proses pendidikan yang membantu pengungkapan ide/gagasan seseorang yang ditimbulkan dari gejala lingkungan dengan mempergunakan unsur-unsur musik, sehingga terbentuknya suatu karya musik yang tidak terlepas dari rasa keindahan.
3. Pendidikan seni musik lebih menekankan pada pemberian pengalaman seni musik, yang nantinya akan melahirkan kemampuan untuk memanfaatkan seni musik pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan Seni musik diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.”
4. Ruang lingkup pendidikan seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal seperti dasar-dasar teknik bernyanyi, memainkan alat musik, dan apresiasi musik.
5. Siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan seni musik, selain dapat mengembangkan kreativitas, musik juga dapat membantu perkembangan individu, mengembangkan sensitivitas, membangun rasa keindahan, mengungkapkan ekspresi, memberikan tantangan, melatih disiplin dan mengenalkan siswa pada sejarah budaya bangsa mereka.
6. Fungsi pendidikan seni musik bagi siswa yang sejalan dengan pendekatan “Belajar dengan Seni, Belajar Melalui Seni, dan Belajar tentang Seni”, berikut ini dikemukakan secara urut fungsi pendidikan seni musik sebagai sarana atau media ekspresi, komunikasi, bermain, pengembangan bakat, dan kreativitas.


Tes formatif
Petunjuk Jawaban Tes
1. Bacalah kembali uraian konsep dan pentingnya pendidikan seni musik.
2. Berikan penjelasan yang lebih lengkap dengan argumen yang didasari pendapat para ahli.

Soal
Buatlah pengertian seni musik berdasarkan pemahaman sendiri.
Kembangkanlah 3 karakteristik pendidikan seni musik menurut pengalaman anda.
Jelaskanlah ruang lingkup pendidikan seni musik
Buatlah langkah-langkah pembelajaran yang menerapkan fungsi seni musik.


D. Daftar Pustaka


Atan Hamdju, dan Armilah Windawati. 1986. Pengetahuan Seni Musik untuk SMA, SPG dan Sederajat Jilid I. Jakarta: Mutiara Sumber Widya
AT. Mahmud. 1996. Musik Di Sekolah Kami. Jakarta: Depdikbud
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP
______2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Jakarta: Puskur
______2007. Model Penilaian Kelas (SD/MI/SDLB). Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
______2009. Panduan Teknis Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Tingkat Nasional. Jakarta
http://desyandri.wordpress.com
Jamalus. 1991. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Depdikbud
Kumpulan lagu wajib nasional
Kumpulan lagu daerah nusantara
Kumpulan lagu anak-anak
Oemar Hamalik. 2006. Pendidikan Guru; Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara
Riawinarta. 2007. Seni Musik; Perlu Pembelajaran Produktif, Bukan Reprodukti (on-line) dalam http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0709/24/jogja/1042770 diakses tanggal 10/12/2008
Rien Safrina. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta: Debdikbud
Syafii. 2002. Kertakes. Jakarta: Universitas Terbuka


E. Senarai
§ Apresiasi : Kemampuan untuk menghargai
§ Dinamik : Berhubungan dengan keras atau lebutnya sebuah musik
dinyanyikan atau dimainkan
§ Ekspresi : Ungkapan perasaan seseorang
§ Eksplorasi : Memunculkan segala sesuatu atau potensi yang terdapat
pada diri siswa.
§ Etude : Lembaran potongan notasi untuk latihan
§ Harmonisasi : Keselarasan, keseimbangan, kesetaraan
§ Kreatif : Sifat untuk menciptakan hal-hal baru
§ Ornamentasi : Hiasan untuk memperindah
§ Sensitifitas : Kepekaan seseorang terhadap seni musik
§ Tempo : Berhubungan dengan cepat atau lambatnya sebuah musik
dinyanyikan atau dimainkan
§ Vokal : bentuk penyajian seni yang berhubungan dengan suara
manusia

sumber: sen1budaya.blogspot.co.id

Minggu, 03 Juli 2016

MENGENAL MAKET

MENGENAL MAKET

MENGENAL MAKET


Pengertian Maket 

Maket ialah miniatur atau model bangunan yg bakal dibuat buat memudahkan visualisasi hasil design baik berupa design struktur, interior, eksterior atau siteplan. Malah ada serta maket kapal (ship miniature). 

Ciri-ciri Maket 

  • Berbentuk seperti tiruan dalam tiga dimensi 
  • Berskala mungil 
  • Kebanyakan dibuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan seterusnya 
  • Mengeluarkan anggaran yg sedikit 


Fungsi Maket 

  • Sarana bantu dalam mempresentasikan terhadap kalayak ramai menyangkut bangunan yg bakal dibangun 
  • Pengenalan wujud geometri 
  • Melatih fokus 
  • Memperkuat fungsi brosur & iklan yang merupakan alat kabar pemasaran 
  • Memudahkan kastemer mendalami wujud hunian bersama serta-merta 

Penerapan Maket 

Terhadap biasanya, maket diartikan yang merupakan wujud model miniatur dari rancangan bangunan yg di desain atau yg dapat dibangun, projek-projek pembangunan, baik bangunan (hunian tinggal, bangunan perkantoran dan seterusnya) ataupun pengembangan satu buah kawasan.Tapi sekarang ini, maket bangunan yg pada awal mulanya identik dgn rancangan bangunan satu buah proyek, sekarang mampu jadi souvenir atau cinderamata yg akan diperjualbelikan yang merupakan satu buah benda seni. Benar-benar perihal ini kurang lazim bagi kalangan arsitek, namun maket juga sebagai souvenir atau pajangan yg menarik.