Kamis, 07 Juli 2016

Mengenal Tentang Tata Panggung

Mengenal Tentang Tata Panggung


1. Pengetahuan Tata Pentas 

Tata pentas sanggup dinamakan dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) area memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas yaitu suasana seputar gerak laku di atas pentas & seluruh elemen-elemen visual atau yg nampak oleh mata yg mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas merupakan benda yg mencetak sebuah latar belakang fisik & berikan batas lingkungan gerak laku. Bersama mengacu terhadap definisi diatas bisa ditarik satu buah pengertian bahwa tata pentas merupakan seluruhnya latar belakang & benda-benda yg ada dipanggung guna menopang satu orang pemeran memainkan lakon.

Setting Panggung
Setting Panggung


Sebelum mendalami makin jauh berkaitan tata pentas, kita butuh mengetahui apa yg dimaksud pentas itu sendiri. Pentas menurut Pramana Padmodarmaya merupakan ruang pertunjukan bersama pertunjukan kesenian yg memanfaatkan manusia (pemeran) sbg fasilitas penting. Dalam factor ini contohnya pertunjukan tari , teater tradisional ( ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja & lain sebagainya), sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru ataupun teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas yang merupakan satu buah lokasi yg tinggi di mana lakon-lakon drama dipentaskan atau sebuah area di mana para aktor main-main. Sedang W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan pentas yang merupakan lantai yg agak ketinggian dirumah (buat ruang tidur) maupun di dapur (buat memasak). Bersama begitu jika disimpulkan pentas ialah sebuah lokasi di mana para penari atau pemeran menampilkan seni pertunjukan dihadapan penonton. 

Tidak Cuma istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta adalah lantai yg bertiang atau hunian yg tinggi atau lantai yg tidak serupa ketinggiannya buat main-main sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dgn istilah Stage melingkupi pengertian seluruhnya panggung. Kalau panggung ialah lokasi yg tinggi biar karya seni yg diperagakan diatasnya sanggup tampak oleh penonton, sehingga pentas pula adalah sebuah ketinggian yg sanggup mencetak dekorasi, area tamu, kamar menuntut ilmu, hunian kebiasaan dan seterusnya. Menjadi beda panggung dgn pentas yaitu pentas bakal berada di atas panggung atau bakal juga di ajang atau arena lapang. 

Dari pengertian di atas bakal dijelaskan, pentas yakni sektor dari panggung ialah sebuah ruangan yg ditinggikan yg berisi dekorasi & penonton mampu bersama terang menonton. Dalam istilah sehari-hari tidak jarang dinamakan dgn panggung pementasan, & bila sebuah seni pertunjukan dipergelarkan tidak dengan memanfaatkan panggung sehingga dinamakan ajang pementasan. Maka pementasan bakal diadakan diarena atau arena lapang. 

Sekarang Ini yg dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tak saja berupa panggung yg biasa terdapat terhadap satu buah gedung bakal namun total dari terhadap gedung itulah pentas, ialah panggung & ruang orang menyaksikan. Lantaran terhadap penampakan seni pertunjukan tokoh akan saja turun berkomunikasi dgn penontonnya atau dirinya bakal muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruhnya dunia ini yaitu pentas ( all the word’s stage). Dgn demikian mungkin tiap-tiap lingkungan warga mempunyai satu buah pentas yg memadai & pas utk mementaskan satu buah seni pertunjukan.

2. Macam-Macam Panggung

Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam.

a. Panggung Prosenium atau Panggung Pigura

Panggung prosenium adalah panggung konvensional yg mempunyai tempat prosenium atau sebuah bingkai gambar lewat mana penonton menonton pertunjukan. Pertalian antara panggung & auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sudut atau pinggir lubang prosenium mampu berupa garis lengkung atau garis lurus yg akan dinamakan dgn pelengkung prosenium (Proscenium Arch). 

Panggung prosenium dibuat buat membatasi daerah pemeranan bersama penonton. Arah dari panggung ini cuma satu rute merupakan kearah penonton saja, supaya pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran di atas panggung pula supaya lebih terang & memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah sehingga kondisi pentas prosenium mesti akan memenuhi fungsi melayani pertunjukan bersama sebaik-baiknya. 

Bersama kesadaran bahwa penonton yg datang cuma bermaksud buat melihat pertunjukan, oleh sebab itu mesti dihindarikan sejauh bisa saja apa yg kelihatan dalam pentas prosenium yg sifatnya bukan pertunjukan. Sehingga dipasanglah layar-layar (curtain) & sebeng-sebeng (Side wing). Maksudnya supaya segala persiapan pertunjukan dibelakang pentas yg sifatnya bukan pertunjukan tak dipandang oleh penonton. Pentas prosenium tak seakrab pentas ajang, sebab benar-benar ada kesengajaan atau kesadaran menciptakan pertunjukan dgn ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu setelah itu jadi konvensi. Sehingga dari itu pertunjukan yg lakukan konvensi begitu dinamakan bersama pertunjukan konvensional.

b. Panggung Portable

Panggung portable merupakan panggung tidak dengan monitor muka & bakal dibuat di dalam ataupun di luar gedung bersama mempergunakan panggung (podium, platform) yg dipasang bersama kokoh di atas kuda-kuda. Sbg ruang penonton umumnya mempergunakan kursi lipat. Adegan-adegan akan diakhiri dgn mematikan lampu (black out) yang merupakan pengganti monitor depan. Bersama kata lain bahwa panggung portable merupakan panggung yg dibuat dengan cara tak permanen.

c. Panggung Arena

Panggung Arena ialah wujud panggung yg paling sederhana di bandingkan bersama bentuk-bentuk pangung yg yang lain. Panggung ini bakal dibuat di dalam ataupun di luar gedung asal bakal dipergunakan dengan cara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa maka lokasi panggung berada ditengah & antara jajaran kursi ada lorong buat masuk & ke luar pemain atau penari menurut kepentingan pertunjukan tersebut. Papan penyangga (peninggi) ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, maka kursi jajaran belakang bisa menonton bersama baik tidak dengan terhalang penonton dimukanya. Sbg penganti monitor terhadap akhir pertunjukan atau perubahaan babak bisa dipakai bersama trik mematikan lampu (black out). Perlengkapan tata lampu akan dibuatkan tiang-tiang tersendiri & penempatannya mesti tak mengganggu pandangan penonton.

Berbagai ragam bentuk panggung arena adalah sebagai berikut :
c.1. Panggung Arena tapal kuda merupakan panggung di mana separuh sektor pentas atau panggung masuk kebagian penonton maka menempa lingkaran tapal kuda. 
c.2. Panggung Arena ¾, berarti ¾ dari panggung masuk kearah penonton atau bersama kata lain penonton bisa menonton pementasan dari tiga sudut atau arah penjuru panggung. Panggung ajang ¾ rata rata berupa pentas ajang wujud U. 
c.3. Panggung Arena penuh merupakan di mana penonton akan melihat pertunjukan dari segala segi atau arah & ajang permainan berada di tengah-tengah penonton. Panggung ajang penuh rata rata panggung ajang bujur sangkar atau panggung ajang wujud lingkaran.

d. Panggung Terbuka

Panggung terbuka sebetulnya lahir & dibuat di daerah atau lokasi terbuka. Bermacam Macam variasi sanggup dimanfaatkan buat memproduksi pertunjukan di ruang terbuka. Pentas bakal dibuat di beranda hunian, teras satu buah gedung dgn penonton berada di halaman, atau bakal diadakan disebuah lokasi yg landai di mana penonton berada di sektor bawah lokasi tersebut. Panggung terbuka permanen (open air stage) yg pass popular di Indonesia antara lain yakni panggung terbuka di Candi Prambanan.

e. Panggung Kereta

Panggung kereta dinamakan pun dgn panggung keliling & dimanfaatkan buat mempertunjukkan karya-karya teater dari satu ruang ke ruangan lain bersama memakai panggung yg dibuat diatas kereta. Perkembangan waktu ini panggung tak dibuat diatas kereta tapi dibuat di atas mobil trailer yg diperlengkapi menurut kepentingan & perlengkapan tata cahaya yg serasi bersama keperluan pentas. Menjadi group kesenian sanggup mementaskan karyanya dari satu lokasi ke ruangan lain tidak dengan mesti memikirkan gedung pertunjukan namun cuma mencari tanah yg agak lapang utk memarkir kereta & penonton bebas utk melihat. 

3. Pokok-pokok Persyaratan Set Panggung/Pentas

Set panggung atau pentas (scenery) ialah penampakan visual lingkungan kurang lebih gerak laku pemeran dalam satu buah lakon. Utk itu dalam mendesign pentas mesti memperhatikan aspek-aspek ruang gerak-laku, memperkuat gerak-laku & mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh oleh karenanya, pekerjaan satu orang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa maka :

  1. Dapat memberi ruang kepada gerak-laku. 
  2. Dapat memberi pernyataan suasana lakon. 
  3. Dapat memberi pandangan yang menarik. 
  4. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton. 
  5. Merupakan rancangan yang sederhana 
  6. Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku. 
  7. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa.
  8. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain.

Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu: lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis.

  1. Lokatif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi tempat kepada gerak laku pemeran atau pelaku pertunjukan. 
  2. Ekspresif yaitu penataan pentas harus dapat memperkuat gerak-laku dengan memberi penjelasan, menggambarkan keadaan sekitar dan menciptakan suasana bagi gerak-laku tersebut. 
  3. Atraktif yaitu penataan pentas itu harus dapat memberi pandangan yang menarik bagi penonton. Jelas yaitu penataan pentas itu harus merupakan rancangan yang dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton dari suatu jarak tertentu. 
  4. Sederhana yaitu penataan pentas itu harus sederhana. Sederhana tidak berarti bahwa pentas hanya terdiri dari satu meja dan dua kursi, tetapi penataannya tidak ruwet dan penonton dapat melihat dan menarik maknanya tanpa memeras pikiran dan perasaan. 
  5. Bermanfaat yaitu penataan pentas harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat bagi para pemeran dengan efektif dan seefisien mungkin. 
  6. Praktis yaitu penataan pentas itu harus dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa serta dapat memenuhi kebutuhan teknis pembuatan tata pentas atau scenery. 
  7. Organis yaitu penataan pentas itu harus dapat menunjukkan setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual penataannya dan memiliki hubungan satu sama lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar